Pages

Tuesday, August 23, 2011

Filosofi Spiral of Silence

     Teori Spiral Keheningan ini dapat diuraikan sebagai berikut: individu memiliki opini tentang berbagai isu. Akan tetapi, ketakutan akan terisolasi menentukan apakah individu itu akan mengekspresikan opini-opininya secara umum. Untuk meminimalkan kemungkinan terisolasi, individu-individu itu mencari dukungan bagi opini mereka dari lingkung­annya, terutama dari media massa.
     Media massa – dengan bias kekiri-kirian mereka – memberikan interpretasi yang salah pada individu-individu itu tentang perbedaan yang sebenarnya dalam opini publik pada berbagai isu. Media mendukung opini-opini kelompok kiri dan biasanya menggambarkan kelompok tersebut dalam posisi yang dominan.
     Sebagai akibatnya, individu-individu itu mungkin mengira apa yang sesungguhnya posisi mayoritas sebagai opini suatu kelompok minoritas. Dengan berlalunya waktu, maka lebih banyak orang akan percaya pada opini yang tidak didukung oleh media massa itu, dan mereka tidak lagi mengekspresikan pandangan mereka secara umum karena takut akan terisolasi. Selama waktu tersebut, karena ‘mayoritas yang bisu’ tetap diam, ide minoritas mendominasi diskusi. Yang terjadi kemudian, apa yang pada mulanya menjadi opini minoritas, di kemudian hari dapat menjadi dominan. Spiral keheningan mengajak kita kembali kepada teori media massa yang perkasa, yang mempengaruhi hampir setiap orang dengan cara yang sama (Noelle-Meumann, 1973)
     Orang-orang yang tidak terpengaruh oleh spiral kebisuan ini ialah orang-orang yang dikenal sebagai avant garde dan hard core. Yang dimaksud dengan avant garde di sini ialah orang-orang yang merasa bahwa posisi mereka akan semakin kuat, sedangkan orang-orang yang termasuk ke dalam kelompok hard core ialah mereka yang selalu menentang, apa pun konsekuensinya (Noelle-Neumann, 1984).

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More